FTISLAND, “Musik Kami adalah Jawaban dan Jalan [Interview]

Berdiri di perbatasan antara band dan idol. Dan perang tarik-menarik mereka berlanjut hingga hari ini.

ini kisah sebuah band yang debut pada bulan Juni 2007 dengan ‘Love Sick’ yang diklaim nomer satu di berbagai program musik dan terjual 80.000 kopi. ini adalah kisah sebuah band yang merilis hits seperti ‘Until You Return’ (2008), ‘Love Love Love’ (2010), dan ‘Severely’ (2012) dan memperluas bidang permainan mereka. ini adalah kisah band 6 tahun berjaya, FTISLAND.

FTISLAND merilis album ke empat mereka ‘Five Treasure Box’ pada 10 September. Sama seperti namanya, album ini merupakan sesuatu yang berharga dan spesial untuk para member. Album ini terdiri dari lima lagu baru, termasuk lagu andalannya ‘I wish.’ Diantara lagu-lagu tersebut, Lee Hongki menulis lirik untuk ‘Stay With Me’ dan Choi Jonghun menciptakan ‘U.’ Album ini juga terdiri dari lagu-lagu dari album Jepang mereka ‘Twenty’ yang diubah ke dalam bahasa Korea, seperti ‘Paper Plane,’ ‘Wanna Go,’ ‘Life,’ ‘Compass’ dan ‘Let It Go.’

 Lee Jae Jin: “Aku rasa musik kami adalah jawaban dan jalan.”

Kepedulian dan kecintaan para member terhadap lagu-lagu ciptaan mereka tercermin pada comeback stage mereka. Seiring dengan lagu andalan ‘I wish’, mereka juga perform setidaknya satu lagu ciptaan mereka sendiri.

“Kami benar-benar ingin menunjukkan lagu-lagu kami sendiri kepada fans Korea dan membagi perasaan dengan mereka,” kata FTISLAND.

Setelah membawakan lagunya berjudul ‘Paper Plane’ di panggung, Lee Jaejin mengaku, “ini adalah pekerjaan pertamaku di Korea. Aku sangat senang.”

Ada alasan para member FTISLAND begitu peduli tentang lagu ciptaan mereka dan kemampuan mereka sebagai band. Setelah melangkah kedalam dunia K-Pop sebagai remaja, FTISLAND mendirikan sebuah genre baru yang disebut ‘Idol + band.’ Tapi karena pesona individual mereka, kemampuan mereka sebagai band selalu dipandang sebelah mata. Sejak itu, para member bekerja keras untuk improvisasi kemampuan mereka melalui latihan tanpa akhir dan perform di panggung, tapi mereka tidak bisa dengan mudah mengatasi anggapan publik untuk idol band.

Song Seung Hyun: “Dalam interview-interview selalu saja sama. Bahkan saat kami berbicara banyak tentang musik dan setelah itu membicarakan sedikit tentang kencan. Tapi topik interview selalu berakhir fokus pada asmara. Kami mengerti tidak ada cara lain tapi kami ingin lebih fokus pada musik.”

Choi Jonghun: “Memang benar kami tidak terampil saat kami pertama debut. Kami mengakuinya. Sekarang? Kami sudah berjalan selama 6 tahun. Kami menemukan kebanggaan seberapa banyak kami telah matang dalam banyak hal sejak saat itu. Untuk kemampuan kami, aku yakin kami tidak akan kalah lagi dengan band-band aktif lain di Korea saat ini.”

Selain dalam album terbaru mereka, sulit menemukan lagu-lagu ciptaan FTISLAND sendiri dalam album Korea mereka yang lain. Album Jepang mereka, disisi lain, sebagian besar diisi dengan karya-karya mereka sendiri. Beberapa pengamat mengatakan ini adalah alasan FTISLAND populer di Jepang. Kenapa perbedaan ini terjadi antara Korea dan Jepang?

Choi Minhwan: “Aku rasa ada kondisi atau sebuah tren untuk lagu-lagu hits di Korea. Tapi di Jepang benar-benar tidak mengikuti sebuah tren. Juga, aku rasa lebih mudah untuk kami mencoba sesuatu yang baru dan mengambil tantangan karena di Jepang bukan negara asal kami. Aku rasa itu yang membantu kami untuk berdiri lebih lanjut. Faktanya, budaya mereka yang berpusat pada konser daripada program televisi juga berhasil dalam mendukung kami.”

Lee Jaejin: “Tentu, kami ingin membagi musik kami sendiri di Korea. Kalau pendengar berpikir lagu-lagu kami tidak bagus, maka kami akan merenungkan kesalahan kami. Tapi kami bahkan belum punya kesempatan sekalipun. Untuk album ini pun, kami berhasil memasukkan lagu-lagu kami melalui sebuah kompromi tapi kami gagal membuatnya sebagai lagu andalan dalam album ini”

Untungnya, banyak fans yang menunjukkan reaksi positif untuk lagu-lagu ciptaan kami yang dimasukkan dalam album ini. Banyak dari mereka mengatakan, “Semua lagu ciptaan kalian sangat bagus,” ‘”semuanya layak untuk menjadi lagu andalan.” Terima kasih untuk itu, para member jadi memperoleh keyakinan dan bersemangat untuk memasukkan lebih banyak lagu ciptaan sendiri dalam labum selanjutnya dan juga membuat satu diantaranya sebagai lagu andalan.

FTISLAND berada diperbatasan antara band dan idol. Kekhawatiran mereka cukup serius. Lee Jaejin membandingkan keadaan band ke dalam sebuah skala.

Lee Jaejin: “Kami memulai pada sisi idol dan kini telah berhasil mencapai titik pertengahan. Kami selalu berpikir suatu hari beratnya akan lebih mengarah ke band. Mungkin itu akan terjadi saat kami mulai tua dan kehilangan muka idol kami. (tertawa).”

Lee Hongki mengatakan dia ingin tetap berada ditengah-tengah. Dia baru-baru ini muncul di SBS Jung Jae Hyung Lee Hyo Ri’s You & I’ dan mengatakan, “Aku bekerja keras untuk menemukan jalan yang belum pernah orang temukan.”

Leader dan gitaris Choi Jonghun menyetujuinya.

Choi Jonghun: “FTISLAND ingin tetap berjalan ditengah-tengah. Dunia idol kedengarannya tidak semuanya buruk. Aku akan senang kalau kami tetap menyimpan image tersebut tetapi juga menjadi dikenal karena kemampuan kami. Aku ingin bergerak maju merangkul sesuatu yang jarang ada dalam dunia K-Pop.”

Source: Nate News + DJ.Pri @tumblr.com (translations)  | Indonesian translation: primindo
shared by : Lee Yu Ana@primadonna FT Island

Tentang yulianaverst

cewek baek2.....muslimmm......n g combong.......gw ni orgx setia kawan bgt!!! pokx baek deh.....!!*-*
Pos ini dipublikasikan di Choi Jonghun, Choi MinHwan, FT Island Interview, Korea News, Lee Hongki, Lee Jaejin, Seung Hyun. Tandai permalink.

Tinggalkan komentar